Stakeholder Batik Lasem bertemu bahas masa depan icon Kabupaten Rembang hendak dibawa kemana
Rembang-Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Rembang, kemarin mengundang stakeholder Batik Lasem dalam kegiatan Focus Group Discussion di aula kantor setempat. Kegiatan Dimediasi Kabid Perindustrian Arifin selaku penanggungjawab acara,
Arifin saat membuka kegiatan mengatakan pihaknya meminta stake holder batik lasem untuk saling memberi masukan, usulan ataupun keinginan demi masa depan Batik Lasem. kemudian bisa dibuat rumusan dan dilaporkan ke pimpinan apa yang menjadi keinginan stakeholder untuk memajukan industri Batik Lasem.
Hawin Wilopo, salah seorang peserta wakil dari pembatik muda pemilik usaha bermerk Gunung Kendil mengatakan Dia berkeinginan agar Batik Lasem tumbuh menjadi usaha kreatif dengan hasil lebih inovatif, sebab kain tradisional tersebut sudah masuk ranah fashion sehingga unsur-unsur pendukungnya juga harus berkembang, stigma Batik Lasem merupakan kreasi tradisionalyang berkerlas dan hanya didagangkan sebatas wujud kain saja kini tak bisa lagi seperti itu.
Menurut Win demikian sapaan akrabnya, daerah lain penghasil batik tulis yang sekelas atau bahkan di atas Laseman sudah menciptakan karya-karya fashionable, seperti hasil kerajinan berbentuk tas, dompet, aneka aksesoris yang bahannya berasal dari perca kain batik yang dijahit menjadi baju atau gaun. Namun memang perlu disadari bahwa Rembang kekurangan tenaga penjahit baju berbahan batik.
Win tambahkan, kedepan dinas terkait perlu memberi pelatihan-pelatihan utamanya diadakan di desa untuk memberikan life skill sekaligus membuka peluang kerja bagi warga yang belum memiliki pekerjaan tetap. Didtangkan tutor yag kompeten di bidangnya dan perlu juga diadakan study banding ke daerah-daerah produsen kerajinan berbahan baku batik untuk menumbuhkan animo industri kreatif atas batik Lasem.
Terpisah, Kasi Kesetaraan Bidang Pendidikan Non Formal pada Dinas Pendidikan Rembang Agus Sugiyanto mengungkapkan upaya pengembangan usaha Batik Lasem melalui instansinya dinilai merupakan usulan yang bagus karena desa penghasil batik akan meningkat potensinya, tak sebatas dipasarkan dalam bentuk kain saja namun juga dalam bentuk jadi, sehingga membuka peluang kerja bagi warga lain yang belum bekerja dengan kegiatan menjahit yang sekaligus sesuai dengan tujuan desa vokasi yaitu pemberdyaan masyarakat. ( heru budi s )
ConversionConversion EmoticonEmoticon