Ka BLH Kab Rembang Purwdi Samsi programkan pemanfataan limbah plastik jadi karya kerajinan sebagai eskul di sekolah
Rembang - Meski telah pensiunan
dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Rembang, mantan PNS bernama Mursidi tetap
menjiwai pekerjaan semasa dahulu bertugas. Kini dia menggeluti pemanfaatan
limbah plastik, khususnya bekas botol minuman ringan menjadi hasil lerajinan
yang bernilai estetika tinggi.
Ditemui kemarin kala melaporkan hasil
penyempurnaan karyanya kepada Kepala BLH setempat Purwadi Samsi, pria penggemar
olah raga tenis meja itu menunjukkan hasil karya berupa vas bunga paduan bekas
dua botol minuman ringan. Selanjutnya sampel tadi diserahkan yang kemudian dipajang
di meja ruang tamu Kepala BLH.
Ditanya ide awal membuat karya berbahan baku
limbah plastik itu Mursidi jelaskan dahulu pernah mengawal Tim Penggerak PKK
Kabupaten Rembang pada salah satu kegiatan penyuluhan pemanfaatan bahan baku
limbah plastik. Hanya saja waktu itu tidak ada tindaklanjutnya maka muncul keinginannya
untuk mencoba berkarya dan terwujud vas bunga seperti halnya yang dia pamerkan
kepada Kepala BLH.
Mursidi jelaskan karyanya menggunakan 3
botol bekas minuman ringan, dirangkai menjadi vas bunga yang cukup bernilai
estetika tinggi. Proses produksinya sangat minim biaya hanya butuh Rp3 ribu dan
dijual seharga Rp30 ribu, bahkan saat belum lama ini mengikuti promo di Semarang
cukup digemari pengunjung dimana semua barang yang
ditampilkan laku dibeli.
ditampilkan laku dibeli.
Ditambahkan, proses pembuatan per produk
membutuhkan waktu sekira 2,5 jam dan dirinya oleh BLH ditunjuk sebagai
instruktur guna menularkan kemampuannya kepada tim Penggerak Desa dan salah
satunya yang sudah mendapat pelatihan yakni kader PKK Desa Trahan Kecamatan
Sluke. Adapun varian baru yang sedang disiapkannya yakni lampu lampion
memanfaatkan sloop botol wadah bola tenis lapangan yang diyakininya memiliki
nilai jual lebih tinggi saat nanti dipasarkan
Sementara Purwadi Samsi menyampaikan sampah
plastik merupakan material yang tidak bisa diuraikan oleh makhluk hidup dan
jumlahnya seperti diketahui sangat berlimpah, untuk itu memang perlu diupayakan
pengolahan kembali/daur ulang hanya belum begitu berjalan sebab masih minimnya
pengetahuan masyarakat mengenai proses pengolahannya padahal keuntungan moril
maupun materil dari pemanfaatanya cukup prospektif.
Menurutnya mulai tahun kemarin sudah
dijalankan program membuat kerajinan berbahan baku bekas botol plastik di
sejumlah sekolah, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan. Karena nilai plus dari pemanfaatan
limbah tersebut menjadi bagian penilaian adipura yang tentunya program daur
ulang ini akan mendongkrak capaian nilai yang diraih Kabupaten Rembang pada tahun-tahun mendatang.
Ditambahkan, kedepan pengolahan sampah
polimer itu terbuka lebar peluang aplikasinya jika lebih menggunakan pendekatan
industri kerakyatan itu. Jumlahnya yang melimpah dan mudah untuk mendapatkan menjadi
tantangan untuk industri kecil bagaimana mengolahnya menjadi produk baru yang
mempunyai nilai lebih tinggi dari pada sekedar seonggok sampah. (heru
budi s)
ConversionConversion EmoticonEmoticon