Pementasan
theater The Life of Kartini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam Gema
Kartini tahun ini, pementasan berlangsung di pendopo Museum Kartini Kabupaten
Rembang selasa (19/4) malam.
Pementasan
theater terbilang sangat menarik, dengan setting panggung, backsound dan
lighting yang kreatif membuat penonton seolah-olah terbawa ke dalam cerita. Taksedikit
penonton terlihat mengabadikan setiap bagian cerita yang ditampilkan dengan
kamera maupun Handphone.
Sutrada ,
Dai Milovic menuturkan theater ini mengisahkan bagaimana fragmen RA Kartini dari
mulai datang di Rembang hingga meninggal. Ada dua poin yang digambarkan, yakni
Kartini bahagia selama di Rembang dan saat di Rembang, Kartini
mengaktualisasikan gagasannya semasa di Jepara.
Di dalam
pementasan juga ditampilkan tarian burung dan macan di dalam kurungan. Tarian
tersebut menggambarkan pemikiran besar dan cita-cita Kartini yang tinggi.
“Tarian itu
saya mengambil dari gagasan Kartini, yang dibuat ukiran berbentuk macan dan
burung di atasnya dan di sini kita aktualisasikan dalam bentuk tarian. Itu
menggambarkan pemikiran artini yang masih terbelenggu oleh keadaan karena waktu
itu Indonesia dijajah. Seangkan burungnya itu cita-citanya yang
tinggi.”terangnya
saat
menyiapkan pementasan theater tersebut, Ia mengaku ada sedikit kendala ketika
menentukan waktu karena teater ini melibatkan banyak pihak, baik dari Rembang
Art Society, budayawan,penggiat seni di perguruan tinggi hingga pelajar yang
aktif di sanggar teater Ataru dari SMAN 2 Rembang. Khusus untuk yang
pelajar harus bisa membagi waktu antara persiapan UNAS an latihan.
Menurut Dia ada
perbedaan pementasan theater The Life of Kartini tahun ini dengan tahun lalu.
Untuk tahun ini ada tambahan tamu dari Belanda dan di tambahkan tarian macan
dan burung supaya lebih menarik.
Pemeran
tokoh RA Kartini, Vita Dea Wardani mengaku menjiwai tokoh seorang Kartini cukup
sulit. Wanita yang aktif menekuni teater sejak kelas I SMP itupun tidak
menyangka akan terpilih sebagai pemeran Kartini.
“Tahun lalu
saya memerankan selir dari suami Raden Ajeng Kartini. Jauh berbeda jika
dibanding memerankan Kartini yang sangat dominan dalam dialog.”tutur siswi
kelas III SMA asal desa Tajungsari Rembang itu
Salah satu
penonton dari SMPN 2 Sluke, Asa Nurfarikha mengaku pementasan tjeater ini sangat
menarik dan acara ini selalu ia nanti tiap tahun.
“ pementasan
teater tahun ini sangat luarbiasa bagus, dengan para pemeran yang sangat
menjiwai karakter dan tata panggung yang mempesona tak heran Jika dibanding
tahun lalu penonton tahun ini jauh lebih banyak, apalagi sebelum
pementasan Theater ini berlangsung, ada acara makan gratis bersama Bupati dan
Wakil Bupati Rembang “ imbuhnya
Sebelum acara pementasan
berlangsung Pemkab Rembang memang sengaja mengadakan makan gratis makanan khas Rembang hal ini untuk menarik antusiasme para warga untuk ikut menyaksikan
pementasan theater. Dan hasilnya luarbiasa, dari
pantauan tak kurang 500 orang datang untuk menikmati hidangan mulai dari
makanan khas Rembang, lontong tuyuhan,sate serepeh, jajanan tradisonal, dan
minuman seperti kopi lelet, wedang ronde, serta wedang Bajigur. Dalam momen tersebut
Bupati Rembang,H.Abdul Hafidz dan Wakil Bupati Bayu Andriyanto,SE berbaur
bersama masyarakat untuk menikmati makan khas rembang yang terkenal nikmat.
ConversionConversion EmoticonEmoticon