Lasem Miliki ratusan situs sejarah



Melihat sejarah kecamatan lasem yang dahulunya adalah kota yang banyak di huni oleh etnis thiong hoa dan arab membuat gaya bangunan rumah tinggal di lasem banyak yang arsitektur eropa. Bangunan tersebut setidaknya sampai sekrang masih banyak tersisa sebagai saksi bisu sejarah masa lampau. 

Plt Camat Lasem Kukuh Purwasana mengatakan setidaknya di lasem ada sekitar 400 lebih situs sejarah yang membutuhkan perhatian, karena banyak yang terbengkalai. Situs-situs yang ada tersebut nantinya akan di hidupkan kembali sebagai peninggalan historis Lasem masa lampau dan di gabung dengan Lasem masa kini, yang nantinya akan menjadi kota lama di Kabupaten Rembang yang bisa menjadi destinasi wisata sejarah.

Kukuh menambahkan, salah satu yang menjadi daya tarik di kecamatan lasem adalah kehidupan warganya yang heterogen bisa hidup berdampingan dengan damai dan saling menghormati, kondisi inilah yang harus selalu kita jaga. 

Sementara itu Kepala Desa Karang Turi Muhari mengatakan, untuk melindungi bangunan rumah yang mempunyai nilai sejarah pemerintah daerah perlu secepatnya membuat peraturan daerah (perda). Karena terhitung semenjak th 2009 sudah ada dua rumah kuno yang di jual oleh warga asing. 

Muhari mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan bila ada rumah kuno yang di jual, karena kedepanya pemerintah akan menjadikan Kecamatan Lasem menjadi destinasi  wisata sejarah. Sampai sekarang sudah banyak sekali turis domestik dan maca negara yang tertarik berkunjung di lasem. 


Muhari menambahkan, pihaknya sangat terbuka bila ada turis yang datang di kecamatan lasem, namun harus ada laporan terlebih dahulu untuk pendataan. Situs sejarah yang sering di kunjungi di kecamatan lasem adalah Klenteng, Masjid Jami’, Rumah Kuno, dan Pasujudan Sunan Bonang. 
Previous
Next Post »
Thanks for your comment